Kenali Dulu Perawatan Ortodonti Teknik Straight Wire Sebelum Pasang Bracket

Akhir-akhir ini kita sering menjumpai remaja alias ABG yang menggunakan asesoris baru yang terpasang pada gigi-giginya. Mereka sedang menjalani perawatan untuk memperbaiki susunan geliginya yang tidak teratur agar tampak rapi dan menarik alias ortodonti. Selain mengganggu estetik, susunan geligi yang tidak teratur juga berpengaruh pada fungsi pengunyahan dan bicara.

Asesoris yang terpasang pada geligi itu adalah bracket dan kawat yang merupakan bagian dari alat ortodonti cekat. Ada alat ortodonti lain yang sudah kita kenal lebih dulu, yaitu alat ortodonti lepasan. Dengan perkembangan teknologi, dikembangkan alat cekat yang mempunyai kemampuan lebih baik dibandingkan alat lepasan.

Pada awalnya, alat ortodonti cekat masih sederhana, bracket yang dilekatkan pada gigi hanya berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan kawat, demikian pula gerakan gigi yang dihasilkan masih sederhana. Dengan alat semacam ini dihasilkan susunan gigi pada lengkungnya, tapi belum dihasilkan sudut kemiringan tertentu dari sumbu panjang gigi/inklinasi gigi.

Untuk menghasilkan inklinasi gigi yang baik diperlukan lagi alat-alat tambahan berupa pegas, elastik, dan sebagainya. Dalam perkembangan selanjutnya ditemukan bracket dengan saluran bersegi sebagai tempat kawatnya. Kawat yang digunakan juga berpenampang persegi. Teknik ini disebut teknik Edgewise dan merupakan dasar dari teknik alat ortodonti yang berkembang saat ini.

Perawatan ortodonti dengan teknik edgewise ini pada tahap awal menggunakan kawat berpenampang bulat dengan diameter kecil sehingga daya yang ditimbulkannya tidak terlalu besar. Semakin rata susunan gigi, semakin besar diameter kawat yang digunakan. Pada tahap perawatan selanjutnya digunakanlah kawat dengan penampang persegi.

Setidaknya ada tiga macam gerakan yang diperlukan untuk mengatur susunan gigi yang baik, yaitu pergerakan dalam bidang horisontal. Untuk menghasilkan gerakan ini pada kawat dibuat tekukan bentuk pertama (first order bend). Lalu pergerakan dalam bidang vertikal.

Untuk menghasilkan gerakan ini pada kawat dibuat tekukan bentuk kedua (second order bend). Sedangkan pergerakan untuk mengubah inklinasi sumbu panjang gigi, atau yang disebut juga sebagai gerakan tork (memutar), kawat dibuat tekukan bentuk ketiga (third order bend).

Dengan teknik edgewise ini ketiga macam gerakan gigi dapat dilaksanakan dengan satu kawat berpenampang persegi dan dibentuk sesuai dengan keperluannya. Kawat yang sudah dibentuk ini kemudian dipasangkan pada bracket. Kini tugas sang bracket yang terpasang pada gigi untuk mernbimbing gigi ke tempat yang diinginkan.

Pada perkembangan selanjutnya dikembangkan teknik straight wire. Jika tiga macam tekukan yang dilakukan pada kawat dengan teknik edgewise untuk menghasilkan ketiga macam gerakan pada gigi, maka pada teknik straight wire dilakukan modifikasi pada bracket.

Untuk menghasilkan gerakan gigi pada bidang horisontal, bracket dibuat lebih tebal pada bagian tertentu. Dengan demikian tidak diperlukan lagi tekukan-tekukan pada kawat. Kawat lurus yang dipasangkan pada bracket jenis ini sudah menghasilkan tekanan pada gigi.

Untuk gerakan pada bidang vertikal, saluran bracket dibuat bersudut terhadap sumbu panjang gigi, sehingga kawat lurus yang dipasangkan akan menghasilkan tekanan dalam bidang vertikal. Sedangkan untuk menghasilkan gerakan tork (perputaran), saluran bracket dibuat bersudut terhadap permukaan labial gigi.

Pada tahap awal teknik straight-wire juga masih digunakan kawat berpenampang bulat dengan diameter kecil. Makin lama juga digunakan kawat dengan diameter lebih besar. Pada tahap akhir barulah digunakan lengkung kawat persegi tanpa tekukan, sehingga bentuk lengkung kawat menjadi lebih sederhana dan pembuatannya lebih cepat dan mudah.