Jangan Bingung, Ini Perbedaan Retro Style dan Vintage Style

Dunia fesyen tampaknya tidak ada matinya. Malahan, setiap tahun berbagai macam gaya fesyen mulai berkembang, sebagaimana halnya retro style dan vintage style. Keduanya  sempat booming kembali beberapa tahun terakhir ini. Walau terkesan jadul, tetapi retro style dan vintage style tidak pernah ditinggalkan oleh para pencinta fesyen.

Perbedaan Retro Style dan Vintage Style

Pada prinsipnya, retro style dan vintage style mempunyai kesamaan, yaitu merupakan sesuatu yang telah kuno serta ketinggalan jaman. Walau begitu, banyak orang yang menggemari style ini. Malahan, mereka berasal dari beragam golongan serta umur. Mulai dari anak muda sampai orangtua, banyak mengadopsi gaya restro maupaun vintage. Ada pun perbedaan tentang retro style serta vintage style ialah seperti di bawah ini:

Warna dan Motifnya

Perbedaan yang paling menonjol antara retro style dan vintage style ialah warna dan motifnya. Vintage style lebih mendominasi warna-warna soft dan pastel, hal inilah yang menyebabkan style si pemakainya terlihat feminin. Di samping warna, motifnya juga terkesan lebih “aman” serta sederhana. Contoh pola vintage ini antara lain seperti bunga, polkadot, dan garis-garis.

Sementara itu retro style terkesan lebih berani dengan warna-warna ceria seperti oranye, kuning, dan merah. Umumnya warna itupun dilengkapi dengan motif yang lebih ramah, seperti gemerlap dan simetris. Paduan keduanya dapat menjadikan si pemakai terlihat lebih glamor.

Gaya

Meski gayanya jadul, penggemarnya tidak cuma sebatas orangtua atau kakek nenenk saja. Anak anak muda juga banyak yang menyukainya. Baju yang berkesan retro biasanya lebih cenderung dengan style disko.

Umpamanya, seperti pemilihan celana pendek dan rompi. Atau celana cutbray sampai jaket kulit. Ada pula pakaian manis atau pakaian bercorak terang. Hal itu melukiskan kesan retro yang demikian solid. Di segi lain baju dengan kesan vintage malah kebalikannya. Kesan vintage dapat mencuat dari mode feminin yang kalem.

Terinspirasi dari Timeline Yang Beda

Keduanya sama-sama terilhami dari style jaman dulu. Walau begitu, ada perbedaan di antara keduanya, yaitu terilhami dari timeline yang beda jauh.

Masa dari keduanya pasti beda. Jika anda menggemari style vintage, maka ketahuilah bahwa style ini muncul berkat fesyen di masa tahun 1920 silam sampai style pakaian pada tahun 1960-an.

Sedangkan, bila anda merupakan fans berat retro style, anda harus mengetahui pula tentang masanya. Style ini mengambil ilham baju dari tahun 1970-1990-an.

Retro Style Terkesan Lebih Glamor

Baju retro mempunyai kesan yang lebih glamor. Sangat tepat bagi anda yang memang senang telihat wah dengan bling-bling serta warna terang. Model busananya terkesan riang serta ramai. Hal ini dipengaruhi pada saat kehadiran style retro itu disko merupakan trend kekinian. Maka busananya pun dibikin semeriah-meriahnya.

Elemen-elemen Fesyen

Perbedaan antara retro style dan vintage style tak cuma berada pada warna serta motifnya saja, tetapi pula pada elemennya. Tiap-tiap style mempunyai karakteristik khasnya sendiri-sendiri serta kita dapat mengidentifikasinya menurut elemen yang dipakai. Contohnya pada style vintage, umumnya akan memakai elemen seperti pita besar di bagian leher, rok selutut dengan potongan A-line, dan kerah bundar.

Di aspek lain, retro style membawa elemen-elemen seperti celana cutbray dan pakaian ketat. Jika anda pernah berjumpa dengan orang yang mengenakan jaket kulit dengan aksen bulu di potongan leher, outfit seperti itu pula tergolong retro style. Beberapa outfit lain yang pula tergolong retro style ialah celana pendek dan rompi.