Pelajaran yang Harus Diambil Dari Peristiwa Tragedi Mei 1998

Bulan Mei 1998, sebuah sejarah kelam yang dialami bangsa Indonesia. Dimana terjadi chaos besar-besaran di ibukota dan beberapa kota besar Indonesia. Tragedi ini merupakan sebuah kisah yang menyedihkan dan menyakitkan bagi seluruh bangsa Indonesia, ibu pertiwi menangis. 

Tragedi ini bermula dari krisis moneter yang berkepanjangan dan tewasnya beberapa mahasiswa Trisakti saat mereka berunjuk rasa 12 Mei 1998. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat kepada rezim orde baru semakin menjadi. Kerusuhan besar-besaran terjadi dan tidak manusiawi. Pembakaran, penjarahan, pemerkosaan dan pelecehan seksual hingga pembunuhan menyelimuti tragedi ini.

Tetapi dibalik setiap kisah pasti akan selalu terselip sebuah hikmah bagaimanapun kelam kisahnya. Dari tragedi tersebuat kita sebagai generasi millenial harus mampu membuat negeri ini menjadi lebih baik lagi. Dari kisah tersebut kita harus dapat berkaca bahwa :

1. Tidak ada perbedaan antara kita walapun warna kulit kita berbeda, kita tetap satu dalam satu kesatuan yang erat. 

Isu Rasis yang menjadi hal yang paling utama dalam peristiwa Mei 1998. Tidak sedikit rumah atau toko milik orang Tionghoa menjadi sasaran pembakaran dan penjarahan massa saat itu. Bahkan mereka menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan. Akan tetapi satu hal yang pasti bahwa mereka bertanah air, berbahasa dan berwarganegara Indonesia, apapun warna kulit dan agamanya, mereka tetap memiliki hak yang sama di negara ini.

Isu diskriminasi etnis memang tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi diseluruh duniapun ada dan ini merupakan permasalahan dunia sejak dulu. Terkadang untuk membuat dunia ini menjadi lebih baik lagi yaitu dengan cara mengubah cara pandang dan hati kita.

2. Wanita Wajib di Lindungi Oleh Negara

Wanita merupakan tiang negara yang wajib di lindungi oleh negara. Peran wanita dalam memajukan negeri ini tidak kalah penting dari laki-laki. Oleh karena itu negara wajib melindungi wanita dan memberikan ruang gerak yang lebih untuk memperbaiki dan memajukan negeri ini.

Selain itu wanita juga perlu diberikan ruang untuk berekspresi sesuai dengan koridor agama, nilai dan budaya yang dianut oleh bangsa Indonesia, agar budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai norma bangsa Indonesia tidak mudah masuk.

3. Mahasiswa adalah Tonggak Perubahan Bangsa Dalam Memperbaiki Negeri Dengan Pendidikan

Yang menjadi latar belakang terjadinya tragedi Mei 1998 adalah runtuhnya perekonomian Asia yang menyebabkam jatuhnya nilai Rupiah terhadap dolar. Hal tersebut menjadi efek domino dan menyebabkan harga-harga barang dan kebutuhan pokok naik.

Mahasiswa yang saat itu menjadi pelopor pertama yang berani menyuarakan suaranya dengan jalan unjuk rasa. Militer menghadang mereka dengan garang yang mengakibatkan banyaknya korban dari kalangan mahasiswa karena aksi unjuk rasa ini. Peristiwa Trisakti merupakan saksi kalau mahasiswa pada saat itu menjadi agen perubahan untuk negeri ini. Meskipun menelan banyak korban namun sebuah perubahan lahir pada bulan Mei 1998 yaitu Reformasi.

Pendidikan adalah sebuah senjata perubahan maka generasi muda dapat memulainya dengan belajar sebaik mungkin untuk meraih prestasi setinggi-tingginya.

4. Gerakan untuk menajukan Bangsa adalah Bekerja Sesuai Dengan Passion 

Didalam permasalah negeri ini seperti Tragedi Mei 1998 ini merupakan cerminan jika ekonomi adalah permasalahan yang harus kita selesaikan bersama-sama dan kita tidak bisa menyerahkan semuanya kepada pemerintah.

Cara yang harus kita lakukan adalah bekerja sesuai dengan passion merupakan kunci bagi generasi muda saat ini, untuk memberikan kontribusi atau masukan bagi negara dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan hal ini akan menjadi sesuatu yang sangat luar biasa jika dapat dilakukan oleh generasi muda sekarang.